Rabu, 12 Juni 2013

Kenyamanan Berdiskusi Unissula


Kenyamanan Berdiskusi Di Unissula
*M Mujib Ridwan
Unissula sebagai kampus terkemuka di Indonesia, memang tidak salah dijadikan sebagai tujuan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi. Saya sebagai mahasiswa semester tiga merasa beruntung dapat kuliah di Unissula. Itu karena selain murah biayanya,  pendidikan yang terdapat di Unissula sangat mempersiapkan Mahasiswanya benar-benar siap untuk terjun langsung di dunia pekerjaan serta di masyarakat. 
Hal itu terlihat baru-baru ini ada yang tampak berbeda dengan suasana didalam kampus. Perbedaan yang ditunjukan oleh sebagian besar Mahasiswanya. Jika setelah saya kuliah jam 14.00 dan pada jam 16.00 tampak sepi di belakang perpus, didalam perpus serta didepan masjid Unissula. Kali ini sebaliknya, tempat-tempat tersebut terlihat sangat ramai. Ini karena meningkatnya aktivitas diskusi para mahasiswa dari berbagai Fakultas yang kumpul di tempat-tempat tersebut.
Prof Laode M Kamaludin (Rektor Unissula) tampaknya paham betul apa yang diinginkan sereta  dibutuhkan oleh Mahasiswanya. Dengan merubah desain pertamanannya lebih menarik sehingga sangat nyaman untuk  melakukan aktivitas disitu.  Taman kampus saat ini jauh lebih nyaman ketimbang ketika saya masih semester satu. selain sudah ditambahkan banyak tempat-tempat duduk di taman tersebut juga dilengkapi dengan adanya tempat untuk mencarger laptop. Saya rasa sudah direncanakan, tempat duduk tersebut dibuat melingkar. Dan itu sangat efektif serta nyaman ketika dipakai untuk tempat berdiskiusi ketimbang hanya dipakai untuk nongkrong atau sekedar ngbrol biasa.
keSadaran Mahasiswa bahwa diskusi merupakan kegiatan yang paliung efektif kini sudah mewabah. Selain untuk mengkaji ulang mata kuliah yang telah dajarkan juga sebagai alat pemersatu ukhuwah diantara mahasiswa. Dengan diskusi secara tidak langsung dapat meningkatkan efektivitas serta kualitas mahasiswa sehingga itu berdampak positif bagi kampus.
Ghirah berdiskusi yang tumbuh dalam diri Mahasiswa sangat pesat. Hal itu sesungguhnya tidak lepas dari motivasi-motivasi yang sering di berikan oleh Prof Laode. Semangat untuk membaca, menulis kemudian diskusi. Selain selogan yang terus digemakan, sarana dan prasarana juga diperhatikan. Saya kagum dengan Prof Laode, tahun pertama ia menjabat sebagai Rektor langkah pertamanya adalah  merombak total perpustakanya. Tampaknya itu program kerjanya untuk meningkatkan ghirah membaca. Karena dengan membacalah pengetahuan serta ilmu itu bisa didapat.
kenyamanan dalam berdiskusi akan sangat mempengaruhi terhadap hasil dari diskusi itu sendiri. maka dari itu saya sangat setuju ketika sarana dan prasarana pendukungnya diperhatikan. saat ini pada jam-jam tersebut taman , perpus bahkan Masjid dipenuhi oleh Mahasiswa untuk melakukan diskusi. tampak segerombolan kecil namun sangat banyak jumlahnya hampir seperti halaqoh-halaqoh.
*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unissula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar